Kamis, 04 Agustus 2016

Hari Ini 19 Abad Lalu, Adalah Datangnya Tanda Kehancuran Pompeii



Hari itu, 5 Februari tahun 62 Masehi. Menjelang siang di Pompeii, kota makmur dan megah di kaki Gunung Vesuvius, Italia. Tanpa peringatan, Bumi tiba-tiba berguncang hebat.
Rumah-rumah rubuh, patung-patung besar dari perunggu retak, bahkan kuil-kuil para dewa tak selamat. Orang-orang tumpah ke jalanan dengan pandangan kosong tak berdaya. Mereka bertanya, “Apa yang sesungguhnya sedang terjadi?”
Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Tak diketahui pasti apakah ada korban manusia kala itu. Namun, ratusan domba ditemukan mati secara misterius. Tak ada yang tahu kenapa. Kota dicekam horor dan ketidakpastian.
Di era modern, kita tahu, gempa besar adalah hasil dari aktivitas tektonik. Italia berada di zona subduksi antara lempeng Afrika dan Eurasia. Namun, bagaimana penduduk Romawi kuno memahami bencana itu?
Seorang filsuf, Seneca menuliskan kesaksian sekaligus telaahnya. “Udara yang terperangkap dalam Bumi adalah penyebab gempa. Saat bergerak di dalam tanah, ia akan menyebabkan tremor dan melepaskan uap beracun. Uap tersebut mungkin membunuh domba-domba itu,” demikian kesimpulannya seperti dikutip dari situs University of Houston.
“Kematian ada di mana-mana,” kata Seneca. Dan ia benar.
Pompeii memang dibangun kembali. Lebih megah, indah, lebih maju. Warganya yang sudah lupa dengan bencana, sibuk dengan urusan sehari-hari. Rumah-rumah bordil kembali beroperasi. Dunia malam pun semarak.
Namun, semua itu hanya bertahan 17 tahun. “Vesuvius (kemudian) mengangkat tangannya, berucap, ‘Kita akan bertemu,” demikian lirik lagu The Earthquake 62 A.D yang dinyayikan band rock progresif asal Jerman, Triumvirat.
Pada akhirnya, cahaya Pompeii lenyap selamanya. Kota itu mati.
Para ilmuwan berpendapat, gempa yang terjadi di tahun 62 Masehi adalah pendahuluan untuk malapetaka yang jauh lebih buruk: letusan gunung berapi.
Pada 24 Agustus 79, Gunung Vesuvius meletus dahsyat. Awan panas, hujan batu, dan abu yang membara mengubur Pompeii, dan tragisnya, mengabadikan saat-saat terakhir orang-orang yang ada di dalamnya. Selengkapnya mengenai letusan yang mengubur kota Pompeii ini dapat dibaca disini
Baru 1.600 kemudian, secara tak sengaja, Pompeii ditemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar