Sabtu, 19 November 2016

Bukan Mirna

Mendengar hp-nya berdering, Marni pun segera mengambilnya dan menerima panggilan itu. Rupanya yang menelepon adalah Jentika ‘temannya waktu kuliah’.
“Halo Mar,” Sapa Jentika.
“Iya Jen,” Sahut Marni.
“Apa kabar Mar?” Tanya Jentika.
“Kabar baik Jen,” Jawab Marni.
“Oh… ya Mar, aku rencana nih mau mengajakmu ketemuan di restoran baruku!” Seru Jentika.
“Waao… kapan Jen?” Tanya Marni dengan terkagum.
“Sebentar malam Mar.” Jawab Jentika.
“Oh… bisa Jen,” Ucap Marni.
“Oh… ya jangan lupa ajak Hana juga Mar!” Seru Jentika.
“Iya Jen,” Ucap Marni.
“Terima kasih Mar,” Ucap Jentika.
“Iya sama-sama Jen.” Ucap Marni.
Akhirnya Jentika pun menutup teleponan bersama Marni.
Marni pun kemudian menelepon Hana untuk mengajaknya ikut bertemu dengan Jentika sebagaimana atas perintah Jentika.
“Halo Han,” Sapa Marni.
“Iya Mar, ada apa?” Tanya Hana.
“Sebentar malam si Jentika mau ajak kita berdua bertemu di restoran barunya,” Ucap Marni.
“Oh… bisa!” Ucap Hana dengan terkaget.
“Terima kasih ya Han atas kesediaannya,” Ucap Marni.
“Iya sama-sama Mar.” Ucap Hana.
Marni pun menutup teleponannya bersama Hana.

Malam itu, Marni dan Hana terlihat berangkat menuju ke restoran baru Jentika dan hingga akhirnya, mereka pun berdua sampai di depan restoran Jentika. Melalui balik kaca jendela restoran, mereka berdua melihat Jentika yang sedang duduk di samping sebuah meja. Rupanya Jentika sejak tadi menunggu kedatangan mereka berdua.
“Hey Jen,” Sapa Marni dan Hana.
“Hey… ke sini kalian!” Seru Jentika.
Mereka pun berdua menghampiri Jentika.
“Silahkan kalian duduk!” Seru Jentika pada keduanya.
Mereka pun berdua duduk. Marni duduk di antara Jentika dan Hana.
Terlihat ketiganya melakukan obrolan, hingga kemudian Jentika mempersilahkan minum Marni dan Hana.
“Silahkan diminum kopinya!” Seru Jentika. Terlihat mengarahkan tangannya menunjuk gelas minuman yang sejak tadi berada di atas meja dekat tempat duduk mereka, sebelum Marni dan Hana berada di restoran tersebut. “Iya Jen.” Ucap Marni dan Hana. Keduanya pun terlihat meminum minuman itu. Tidak lama berselang ketika keduanya meminumnya, tiba-tiba Marni terjatuh ke lantai.
“Praak!!” Suara kursi yang terdengar jatuh.
Kursi tersebut terjatuh ke lantai bersamaan dengan jatuhnya Marni. Marni pun terlihat menggelepar dengan tangannya memegang perutnya. Hana pun terkaget melihat Marni tergelepar di lantai, lalu Hana pun terlihat menolong Marni. “Mar… kenapa dirimu Mar?” Tanya Hana. Wajah Hana terlihat ketakutan melihat Marni tergelepar.
“Perutku mulees Han,” Jawab Marni dengan suara merintih.
Jentika pun terlihat bingung atas reaksi dari cairan yang dia tuangkan ke dalam gelas minumun Marni. Karena tidak sesuai dengan harapannya, padahal yang seharusnya apabila Marni telah meminum minuman tersebut tentunya akan meninggal. Namun yang terjadi hanya membuat perutnya mules. Yah tentulah, kan cerita di atas Bukan Mirna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar