Sabtu, 19 November 2016

Gara Gara Cabe

Siang itu adalah jam istirahat pertama kami dikelas 8 ini. Tidak terasa akhirnya kami semua, K’HITS dapat naik kelas dengan nilai yang lumayan bagus, malah ada yang bagus banget. Dan setelah 2 minggu liburan, akhirnya kami masih bisa berkumpul lagi, walaupun kelas kita berbeda. Namika dan Haruna ada di kelas 8C. Yuika dan Meyuki ada di kelas 8G. Dan Arika yang sendiri ada di kelas 8H. Walaupun Arika sendiri tapi dia punya banyak teman untuk menemaninya di kelas, jika tidak ada kita. Sikap Arika yang lucu dan baik itulah yang membuatnya jadi banyak teman.
Kami berlima sedang berada di kantin, untuk beristirahat dari jam pelajaran. Meyuki sedang bercerita tentang liburannya dengan Yuika. Arika dan Haruna sedang membicara kan sesuatu yang lagi trend. Sementara Namika sedang membaca novel barunya.
“Eh Arika, katanya sepatu n**** lagi nge trend tau! si yuka kan udah punya, katanya dia beli sampe 300 ribu!” Ujar Haruna dengan heboh.
“Ya udah biarin aja kali, dia kan orangnya pamer, jadi sepatu yang baru keluar aja langsung dia beli,” sahut Arika cuek.
“Ish Arika kamu mah enggak asik,” ujar Haruna ngambek.
“Kalian ngomongin apaan sih?” Tanya Namika penasaran.
“Kau sudah selesai baca novelnya?” Tanya Arika. Namika mengangguk.
“Kamu enggak bakal ngerti tentang fashion, Namika,” ucap Haruna.
“Kan Namika ingin tahu,” jawab Namika polos.
“Aku kasih tempe saja yah,” tawar Arika ngaco.
“Ish, ngapa jadi gini sih?” Keluh Haruna.
Melihat sahabatnya yang ngambek, Namika pun merayu Haruna agar tidak ngambek lagi.
“Haruna kan cantik, jangan marah yah,” rayu Namika.
Haruna memalingkan wajah kesal.
“Ne Haruna cabe,” ucap Namika tiba-tiba.
Toeng!
Urat dikepala Haruna pun berbentuk siku-siku, kesal. Tadi Namika merayunya agar tidak kesal dan sekarang dia malah mengatainya dengan kata ‘Cabe?’. Oh tidak, Haruna itu cewek baik-baik, jadi dia bukan ‘C-A-B-E’.
Mendengar Namika mengatainya, Haruna pun menjadi murka.
“Enak aja, kamu tuh yang cabe, Namika!” Bentak Haruna.
Namika bingung. “Ih, enggak, bukan,” elaknya.
“Iya! Kamu yang cabe,”
Mendengar kedua temannya yang main kata-kataan, Arika mencoba melerainya.
“Eh apaan sih ini? Kok tiba-tiba kamu marah gitu Haruna?” Tanya Yuika.
“Itu tuh, Namika ngatain aku cabe,” tuduh Haruna.
“Ih, aku enggak ngatain Haruna, tapi mau ngasih tau kalo di giginya ada cabe,” jawab Namika polos.
Blusshh
Wajah Haruna pun memerah, malu.
“Makanya Namika kalo bicara yang jelas, jangan kaya tadi, kan jadinya Haruna salah paham,” jelas Yuika.
“Haruna-nya aja yang langsung marah, padahal aku belum selesai bicara,” jawab Namika kesal.
“Namika!!!! Kau membuatku malu tahu!!!” Murka Haruna.
“Aku punyanya tempe, enggak ada tahu,” ucap Namika polos.
the end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar