Jumat, 18 November 2016
Monster Love Part 2 Adaptasi
Rasanya sangat melelahkan setelah menempuh perjalanan cukup jauh dari Garut menuju Jakarta, kepala masih terasa sangat sakit karena hmm “darar pink prof kalau nyetir suka gak pake aturan” ampun deh kalau dikemudikan oleh dia heuuhhh, aku Irwan dan sekarang akulah narator dari cerita ini.
“Kring kring krik… kring kring krik” hpku berbunyi.
“Ya halo ada apa Ki?” masih setengah ngantuk.
“Eu, kau masih tiduran ya?, hmm”
“Memangnya kenapa kalau aku masih tiduran heuhh?” menguap.
“WOOYYY BANGUNNN PEMALAS MAU SEKOLAH TIDAAKK!!!, WAKTU LIBURAN UDAH SELESAI TAUUU!!!” gawat ini hari senin, kalau telat sedetik saja harus siap berdiri di depan tiang bendera sampai jam istirahat.
Clingak
Clinguk
Cari handuk
Masuk kamar mandi
Cuci muka
“Ya ampun kenapa aku bisa lengah sih, lalu apa tadi itu suara Mikha ya?, haduuh dasar nenek Lampir” yah terpaksa hari ini aku gak mandi untuk berangkat ke sekolah. Untungnya aku masih sempat masuk ke sekolah tanpa telat sedetik pun “jurus kecoak terbang”
“Ah itu mereka, hei kalian lama nunggu ya hehehe?” sapa ku pada teman-temanku.
“Idih lihat dirimu Irwan, KAMU gak MANDI LAGI YA HEUUUHHH?” ucap Mikha menutup hidung.
“Aduh kau ini berisik sekali sih, udah lah gak mandi sehari juga gak apa-apa kan?, iya kan Cit?” Citra cuma menutup hidung dan menggebahku,
“KEJAAAAMM!!!”
“udah lah yuk masuk kelas, hari ini ada murid baru loh” ujar Conan. Oh iya aku tau pasti itu Eva.
“Baik lah anak-anak hari ini akan kedatangan murid baru jadi ibu harap kalian bisa berteman dengannya, ok Eva silahkan masuk” ucap Bu Guru, lalu Eva lun masuk dengan sekejap murid cowok seperti tak berkedip seakan gak bisa bernafas mulut mangap sedangkan murid cewek terpesona dengan kecantikan Eva dan yang tidak kuharapkan adalah, ya ampun benar dugaanku dasar si kembar mes*m. Yah si kembar mes*m, dia adalah Sogi dan Sigi, mereka adalah pasangan kakak adik namun penggila ah sudahlah gak usah disebutkan.
“TUIIING… PLAAKK”
yes lemparanku kena. Aku melemparkan kapur ke mereka si mes*m, betapa tidak, saat mereka melihat Eva hidung mereka mimisan.
“Sial, kenapa kau lempar itu pada kami Irwan!!!”
“… wlee”
“Sudah kalian jangan ribut, silahkan Eva kamu duduk di sebelah Irwan” ucap Bu Guru lagi. Deg aw aura apa ini, seakan aku tak bisa bergerak.
“Ka kamu, hari ini lebih cantik dari kemarin” pujiku, ya ampun dialog murahan apa yang aku katakan, heuuhh pipiku merona pastinya.
“Oh terimakasih pujiannya, tolong bantu aku beradaptasi di sini ya, ternyata planet ini mempunyai makhluk hidup yang baik. Oh iya teman-teman kamu yang lain kemana?” jawab Eva tersenyum dan balik bertanya, haaahh lihat dia tersenyum rasanya tentram sekali haahhh haha.
“Eu, ehm mereka ada di kelas berbeda, tapi tenang saja nanti kita bertemu lagi kok saat jam istirahat” jawabku ingin kelihatan wibawa.
“Oh begitu ya, ok” pelajaran pun dimulai, sepertinya Eva cukup tanggap dalam belajar, apa yang diterangkan oleh guru sepertinya sangat mudah dia pahami dan yang lebih mengerikan itu adalah pelajaran matematika dan akuntansi,
HEEBAATTTT.
Semengerikan itu kah pelajaran matematika dan juga akuntansi?.
Jam istirahat pun tiba tanpa sadar bangkuku dipenuhi cewek-cewek haahhh serasa di surga haah hahaha
“Hei Irwan, minggir sana aku ingin ngobrol sama Eva, hhaaahh aku suka kamu” sahut Nagi siswa blasteran indo japan.
“HHAAAHHH…!!!, KA KAMU LES*I YA NAGI????” Sontak murid yang lain tidak percaya apa yang dikatakan oleh Nagisa si Jepun.
“Hei hei hei jangan prasangka buruk padaku, aku bilang suka kan bukan cinta, suka sama cinta kan beda jauh, haahh dasar aneh kalian ini” jlep ucapan Nagi bikin para cewek bengong dengan tatapan kosong.
“Oh iya terimakasih sudah mau berteman dengan aku, aku akan berusaha untuk menyukai kalian juga” ucap Eva dengan senyuman manisnya yang sanggup membuat hati para cowok meleleh bersama tubuhnya sekaligus.
“KYAAAA… SENYUMANMU MANISSS… LEBIH MANIS DARI APA PUN… KYAAA..!!!” para cowok sepertinya sudah terkapar dalam bayang-bayang asmara yang terpancar dalam diri Eva.
“Tunggu dulu kalau dipikir-pikir hmm, SEJAK KAPAN AKU BERADA DI DEPAN PINTU SIH BUKANYA AKU TADI DUDUK BERSAMA EVA HEEUUUHH…!!!” ya ampun aku sampai tak sadar di dorong terus keluar oleh cewek-cewek itu.
“Halo Eva, set ah boleh minta pin bbm kamu gak, id line, fb atau Twitter mungkin hehe” penggoda pun muncul, Indra namanya.
“Hmm i itu, aku belum buat hehe” jawab Eva senyum, mendengar itu Indra bagaikan kena pukulannya Thor lalu ditendang oleh Hulk dan ditembak oleh Iron Man.
JLEB BUGH BUK DEZIG
Hmm sepertinya aku tau perasaan si Indra haha rasakanlah wahai penggoda.
“Mu mustahil, hah ka kamu serius?” heuuh cewek macam apa dia?, itulah yang dikatakan dalam hati Indra.
“Ngomong-ngomong apa ini warna rambut kamu asli ya?” ucap salah seorang siswi lainnya.
“Yah ini asli, sejak lahir aku sudah berambut dengan warna seperti ini” jawab Eva lagi murah senyum.
“Waah indah ya, cocok dengan wajahnya yang cantik” puji cewek itu.
“Hmm biasa aja kok hehe” haahh rasanya lega bisa melihat Eva cepat beradaptasi dengan teman sekelas jadi aku gak perlu membantunya lagi. Jlep deg dasar tidak berguna kau Irwan, serasa ada panah menancap ke jantungku lalu aku baca tulisan yang terikat di panah itu “KAU TIDAK BISA DIANDALKAN” begitu seterusnya sampai menggema-gema di telingaku.
“Wah Eva cepat sekali berteman ya, hmm mudah-mudahan tidak ada apa-apa deh di sini” sahut Citra mengagetkanku.
“Yah tadi juga dia cepat dalam menerima pelajaran dari guru” tambahku mulai serius.
“Kita ajak dia makan-makan yuk?” ajak Mikha.
“Yah kalau kau bisa lepasin dia dari kerumunan itu aku akan traktir kamu, bagaimana?” tantang Rizki.
“Ok baiklah lihat saja aksiku heuh” dengan tatapan seriusnya dan menyingsingkan lengan bajunya dia mulai masuk, haha padahal dia pake lengan pendek ampun deh. Mikha mulai memasuki kelas dan berusaha menyingkirkan beberapa cewek yang menghalanginya dan puk tangan Mikha mendarat di bahu Eva lalu secepat kilat Eva ditarik dan dibawa kabur oleh Mikha menuju kantin.
“HAAHH… PENCULIK AWAAAS KAAUUU… KEMBALIKAN EVA PADA KAMI…!!!” teriak semua cewek di kelas.
“MIIIIKKHAAAA SIALAAAN… KEMBALIKAN PANGERANKU…!!!” ups itu si Nagisa bicara gak sadar lagi dan kebongkar sudah jati diri si Nagisa yang ternyata seorang “sensor”.
“Eu, celaka aku keceplosan” wwuuzzz si Nagisa lari karena malu. Ya ampun bisakah aku ditempatkan di kelas dengan orang-orang yang normal gak sih.
“KWAAK KWAKK” suara burung gagak. Kenapa ada burung gagak?.
Di sebuah taman sekolah terlihat oleh Sogi Eva sedang duduk lalu Sogi menghampirinya.
“E Eva ka kamu mau gak jadi model potograferku, te tanang ada bayarannya kok sumpah” ucap Sogi duduk memohon dengan pipi memerah, cih dasar mes*m.
“Hmm potografer, maksud kamu?” tanya Eva polos karena belum tau apa itu fotografer.
“I iya nanti aku yang poto loh tenang aja asalkan ka kamu pakai pa pakaian seperti ini” Sogi menyodorkan sebuah gambar anime dengan memakai pakaian dalam atau bikini.
“Hmm seperti ini ya, ah ada Mikha” Sogi syok saat mau kabur tangan Sogi tiba-tiba ditarik oleh Eva dan sungguh kuat genggamannya sulit untuk Sogi kabur dan Sogi pun nangis ketakutan.
“Oh Eva ada apa lari-lari bawa si, hmm hei si mes*m” ucap Mikha menoleh ke Sogi sejenak dan mengepalkan tangannya dengan tatapan setan.
“Kumohon lepaskan aku, aku mohon huwaaa” itu lah kira-kira yang ada di dalam hati Sogi.
“Owh itu, tadi dia bilang aku akan jadi poto model dia asal aku pakai pakaian seperti ini” Eva sangat jujur dan apa yang terjadi pada Mikha.
WEK suara kertas disobek.
“Haha Eva sebaiknya kamu gak usah ikutan ya berbahaya bagi kamu ok” senyum manisnya keluar di hadapan Eva tapi tidak di hadapan Sogi, dengan tatapan setannya yang menyala dan tubuh berapi-api seakan tanduk dan ekor setannya muncul menghampiri Sogi.
“APA KAMU SUDAH GILA, KENAPA KAU AJAK DIA HMMMM… DASAR OTAK MESUUUMM…!!!”
BUK DUG DEZIIG TAK TUK PRAK TUIIIINGGG.
Itulah Mikha kalau sudah hilang kendali, me mengerikan.
“Sogiiiii tunggu akuuu!!! ” Sigi berlari mengikuti Sogi yang terbang dihajar Mikha.
“Hahh syukurlah, untung kamu bicara dulu sama aku kalau tidak bisa-bisa kamu ah sudahlah ayo Eva kita ke kelas kamu saja” Mereka pun pergi namun Eva masih terbengong heran dengan yang dilakukan oleh Mikha terhadap Sogi.
“Oh halo cewek-cewek cantik, oh halo tuan putri Eva aku indra, aku siap jadi pangeranmu jadi terimalah cin..”
BUKH
Pukulan Mikha mendarat di wajah Indra dia pun terkapar.
“Hmm, Mi Mikha apa itu sedikit berlebihan?” tanya Eva.
“Huuhh, mungkin di planetmu gak ada ya orang-orang seperti kaya mereka, di sini kau harus waspada terutama kita sebagai cewek. Nanti aku ajarin cara hidup cewek ala planet bumi ya, pokonya kamu jangan sampai mau diajak sama si kembar mes*m itu apa lagi digodain sama si Indra itu dan, HMMMM” tiba-tiba mata Mikha bercaya lagi dan tubuhnya berapi-api saat tangan Eva digandeng oleh Nagisa, Mikha pun menatap Nagisa dengan tatapan andalannya yaitu tatapan setan. Seketika tubuh Nagisa gemetar lemas dan jatuh terkapar.
“Cih, dasar lesbong” gumam Mikha.
“Apa itu lesbong?” tanya Eva mengejutkan Mikha.
“A…anu i itu hahaha gak usah di ceritakan ya, yuk ah cepat” wuuzzz Mikha mendorong Eva supaya jalan lebih cepat.
Banyak kejadian seru rupanya saat di sekaligus, haahh rasanya sudah lama gak merasakan sekolah seseru ini. Kita semua adalah anak kelas XII di sekaloh bernama Jagad Nusantara yang slogannya adalah Menerima Murid dari Jenis Apapun, hahahaha slogan yang aneh.
Waktu pulang pun tiba, semua murid berhamburan dari kelasnya masing-masing, ah gugupnya, kenapa harus berjalan bareng Eva, haahhh gak tahan rasanya melihat wanita secantik dia walau bukan wujud aslinya.
“Kamu kenapa melamun?” tanya Eva mendadak dan mengejutkan.
“Hmm, ah i itu, tidak kok hahaha” ucap ku gak mutu sangat.
“Ternyata di planet ini banyak banget karakter-karakter manusia yang berbeda, jauh sekali dengan bangsa Evola, mereka harus selalu mempunyai karakter yang sama, kalau saja ada yang menyalahi aturan maka akan di hukum seberat mungkin” ucap Eva menjelaskan suasana planetnya yang ternyata sangat aneh bagi ku.
“Yah seharusnyanya kita bersyukur bisa hidup di tempat tinggal kita sendiri walau seburuk apa pun tapi itulah tempat tinggal kita” tambahku sedikit bermakna, hahaaa keren kan kata-kataku hihihi.
“Ah itu mereka” girang Eva saat melihat Conan, Rizki, Citra dan juga Mikha.
“Oooh hai hai haaai, cieee pulang barengan ya hahay?” tawa Mikha.
“Hah?, bukannya Eva tinggal di rumah kamu ya Mikha?” heran ku.
“Wah wah rupanya aku ketinggalan bagian seru, seharian aku sibuk di perpus” seru Conan menggeliatkan tubuhnyanya.
“Yah, sepertinya begitu, aku juga gak bisa lihat si Sogi mes*m itu di hajar oleh mu Mikha” tambah Rizki menghela nafas.
“Oh iya Rizki, kamu gak lupa kan kalau Mikha berhasil merebut Eva dari kerumunan cewek-cewek itu maka kamu akan traktir Mikha kan?, nah tadi kayaknya berhasil jadi apa kau bisa traktir aku juga gak?, yah yah yah boleh yah?” sela Citra yang sudah mulai kelaparan.
“Ya ampun aku kira kalian sudah lupa” jawab Rizki lemas.
“Hmm tunggu dulu, jadi kamu mau batalin janji itu ya heuuhh?” Mikha menatap tajam, jangan sampai tatapan setannya Mikha keluar bisa gawat kalau begitu jadinya.
“Aahh i iya Mikha a aku tepati kok, jangan marah dong” takut Rizki, dasar cowok payah si Rizki, termasuk aku.
“Jadi, apakah kita jadi makan-makannya atau tidak sih?” sahut Conan menyela.
“Irwan, kamu mau makan bareng aku gak?” tawar Eva begitu mendadak.
“Hmm apa oh ok” jawabku polos namun HHAAAHHH APA DIA NGAJAK MAKAN BARENG?????
ZLEB TAK CLING ada panah asmara menusuk hatiku.
“Hmm iya, aku mau makan sama kamu kok” hahay senangnya diajak makan sama dia. Aku tak tau apa aku harus bahagia atau pasang wajah takut karena sejatinya Eva adalah monster tapi lupakan itu, aku gak peduli dia monster atau bukan yang penting HOREEE AKU BISA MAKAN BARENG CEWEK CANTIIIK…!!!, seperti itulah gambaran hatiku. Senang dan gembira.
Akhirnya kita berenam pergi ke sebuah cafe kecil untuk makan bersama, hmm makan bersama ya?, bukannya Eva ngajak aku makan berarti harusnya cuma berdua dong. Ah sudahlah yang penting aku duduknya bisa di samping dia. Haduuh aku bicara apa sih apa aku jatuh cinta sama dia?, haahh sulit dipercaya tapi hati ini gak bisa berbohong.
HHAAAAAHHH KACAAAUU…!!!!.
“Silahkan pesanan kalian sudah siap, silahkan dicoba ramen istimewa buatan Mbah Kaano” ucap pelayan cafe itu yang kelihatan sudah berumur, hahaa gaya bicaranya aneh.
“Tadaima…” seperti suara Nagi. Tadaima adalah bahasa Jepang yang artinya adalah Aku pulang.
“Oh cucuku sudah pulang rupanya, cepat ganti baju dan bantu Kakek ya heuh heuh heuuhh” ucap Mbah Kanoo yang ternyata kake dari Nagisa si jepun itu.
“HHAAAHHH SI LES… ehm” tiba-tiba Mikha teriak namun tak di lanjutkan karena ada sang Kakek.
“HAAAHHH ADA SI TATAPAN MENGERIKAN…!!!” Nagi tidak menyebut tatapan setan karena ada sang Kakek yang menjunjung tinggi kesopanan dalam berucap mata.
“Ja jadi ini cafe milikmu ya Nagi?” tanya ku padanya.
“Hmm tidak, bukan, ini milik Kakekku, aku hanya membantu Kakekku saja kalau sudah pulang sekolah, kasian dia sudah tua banget” ucap Nagi penuh perhatian pada keluarga.
“Oh gitu ya, hmm aku jadi iri sama kamu, maaf soal yang tadi di sekolah” sikap Mikha berubah mendengar ucapan Nagisa.
“Ah daijobu” senyum Nagisa. Daijobu juga bahasa Jepang yang artinya tidak apa-apa.
“Wah makanan ini enak juga ya walau agak pedas” puji Eva tersenyum.
“Heeh kamu suka ya makan mie ramen, terimakasih sudah makan di sini ya Eva” timbal Nagisa tersenyum.
“Haahh nikmatnya ramen ini hahay” sahut Rizki menyeruput kuahnya sambil habis.
“Aduh Rizki yang sopan dong makannya” sahut Citra.
“Hmm sepertinya ini akan jadi tempat makan favorit aku” tambah Conan.
“YAH AKU JUGA!!!!” sahut teman-teman ku termasuk aku juga.
“Yukataa makasih teman-teman aku terharu, sebelumnya gak ada teman-teman sekelasku yang mau mampir katanya makanannya tidak enak” sahut Nagisa meneteskan air mata. Yukatta juga bahasa Jepang yang mempunyai dua arti sekaligus yakni syukurlah dan juga merupakan ucapan untuk sebuah baju kimono yang sering digunakan para muda-mudi saat ada perayaan festival seperti festival Tanabata.
“Haahh merekanya saja yang bodoh dan gak mau nyoba, tuh liat banyak kan pelanggan yang makan di sini, udah pasti dong makanan di sini enak” ucap ku penuh semangat, hahay serasa motivator.
KERRREEEENN.
“Duh kenyangnya makan di sini, makasih ya hidangannya yang enak ini. Aku pasti kesini lagi besok” ujar Conan tersenyum.
“Ah iya, aku tunggu” balasnya dengan senyuman juga.
Kami pun berpamitan pada Nagi dan juga Kakeknya, sungguh hari yang menyenangkan di hari Senin ini. Aku menantikan kejadian seru lagi untuk besok, apa yang akan terjadi besok siapa yang tau jadi kita tunggu saja.
“Oh iya Cit, kita ajak Eva belanja yuk?” ucap Mikha.
“Hmm boleh, tapi kapan?” jawab Citra.
“Kalian mau belanja apa kok aku aku di ajak?” tanya Eva heran.
“Buat keperluan kamu lah, kamu kan penghuni baru di planet ini jadi kamu pasti butuh perlengkapan” jawab Mikha sambil terus berjalan namun karena fokus akhirnya Mikha kesandung batu dan jatuh.
“A aduuh sa sakit” rintihan Mikha.
“Aduuh makanya kalau jalan liat-liat dong jangan sampai nyungseb kaya gitu” kata ku memberi sodoran tangan buat bangunkannya.
“Haahh kamu diam deh gak tau apa aku gi sakit” keluh Mikha.
“Haha sudah-sudah, sini aku obati lukanya” sela Eva yang langsung jongkok dan mengusap bagian tubuh Mikha yang sakit dan alangkah hebatnya Mikha langsung bisa berjalan lagi seperti tidak terjadi apa-apa padanya.
“Wah hebat, kamu memang manusia super” padahal dia monster ucap ku.
“Ah tidak kok, aku sudah terbiasa dengan kemampuan ini” ucap Eva merendah.
To Be Countinue
—
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar