Malam ini tepat malam jum’at kliwon, dika, aldi, dindan dan via sudah siap untuk bermain jelangkung di samping pemakaman umum yang terkenal angker, bunyi suara burung gagak membuat bulu kuduk mereka merinding, perasaan ragu menyelimuti mereka kecuali dika yang terus berkeras akan bermain jelangkung. langkah mereka menuju ke arah pemakaman itu terasa berat, dan lambat mungkin lebih lambat di banding pengantin baru.
“Kalian sudah siap semua, disini tempat kita akan bermain jelangkung” Ucap dika.
“Emang tidak ada permainan lain ya dik,” kata dinda ketakutan, tangannya memegang erat baju aldi.
“Jangan tarik-tarik dong!” Kata aldi kesal.
“Siapa juga yang mau lari” ucap dinda, telinganya yang sedikit bermasalah tentu akan menyulitkan mereka. tapi itu hal yang biasa bagi mereka.
“Jangan tarik-tarik” ulang aldi, bibirnya kini terlihat jelas menyebutkan kata-kata itu.
“Aku kan takut al.” Ujar dinda.
“Kalau kau takut, pulang sana main barbie.” Ledek aldi. Aldi mencoba melepaskan tangan dinda yang menarik bajunya.
“Sudah jangan ribut nanti orang kuburan terbangun.” Kata via yang juga merasakan bulu kuduknya merinding.
“Sudah-sudah! Mana boneka yang aku suruh kau membuatnya.” Pinta dika pada aldi. Aldi mengeluarkan sebuah boneka barbie milik dinda. Tanpa melihatnya terlebih dahulu, matanya lebih tertuju pada sekelilingnya.
“Apaan ini? Kau kira kita mau mengundang makhluk seperti dinda” ucap geram dika.
“Itu yang ada dik, pakai itu sajalah, itu kan keren boneka jelangkung keluaran terbaru.” Ucap aldi. Mau tak mau dika harus memakai boneka barbie itu. Tangan mereka semua saling tehubung satu sama lain.
Mata mereka terpejam “Jelangkong jelangset, enggkong-enggkong pakai manset” ucap diki membaca mantra.
“Jelangkung jelangset, makan kangkung di atas keset” lanjut aldi.
“Jelangkung jelangset, aku di tikung temang senget.” Lanjut via. Dinda tak melajutkan mantranya, keheningan saat terasa kala itu, aldi menyikut tangan dinda, namun dinda tetap tidak sadar.
“Apaan? Jangan senggol-senggol deh.” Ucap dinda.
“Mantranya, dinda.” Jelas aldi, mengatakan tepat di telinganya.
Dinda mengangguk, itu artinya dia paham.
“Ayo kita mulai, siapa dulu nih yang baca mantra.”
“Ini giliran kau dinda.” Lagi-lagi aldi harus berbicara di telinga dinda.
“Giliranku ya.. Hah.” Desah dinda. “jelangkung jelangset, disini ada pesta, datang naik mobil pulang kami begal”
Wussshhhh wussshh tiba-tiba angin berhembus begitu kencang, menembus pori-pori mereka, boneka yang terletak di hadapan mereka terasa bergerak dengan sendirinya.
Tiba-tiba aldi kesurupan, matanya melotot, tangannya begitu tegang dan suara teriakan terdengar jelas di telinga mereka. “Hahrk… Haaahk hahk.. Uhuk… Uhuk uhuk… ada apa kalian memanggilku, kalian tidak tau aku sedang sakit haaahrk haaahrkk uhuk..”
“Maafin kami bah. Telah mengganggu waktu istirahatnya.” Kata dika memohon.
“Jangan panggil embah, saya ini masih muda, panggi om.”
“Baiklah bah, eh om bah.” Kata dika ketakutan.
“Apa bedanya ombah sama embah bego. Ah sudah lupakan saja, sekarang katakan ada apa.” Tanya ombah itu. Dengan wajah tertunduk, matanya tetap melotot, namun tak melihat jelas mereka, hanya sesekali ia melirik mereka dengan tajam.
“Begini om, kami ingin menanyakan tentang bagaimana cara menjadi seseorang yang berguna.” Tanya dika, dan sebenarnya tidak ada yang ingin mereka tanyakan, mereka hanya ingin bermain-main semata.
“Hhhmmmrrr sebentar, saya tanyakan dulu sama atasan saya, yang tau segalanya,” ucap ombah, seperti sedang membaca mantara.
“Siapa itu mbah, eh om.” Tanya dika.
“Dia adalah mbah google, hehehehehe, wkwkwkwk uhuk.. Uhuk.” Jawab ombah yang sedang tidak sehat itu.
“Mbah google? Berarti ombah browsing dong.” Tanya via, yang dari tadi hanya terdiam.
“Mbah itu ngomong apa sih, aku gak ngerti” sambut dinda.
“Hehehe yo’I coy, om pakai Wifi biar lancar, Btw cewek cantik ada pin BB.” Tanya ombah.
“Ada om, 2EF23D” clung clung nada suara bb via berdering, tertulis ciie setan Gaul “ping”.
“Cepat banget Mbah” tanya via heran. Sembari melihat BBM nya.
“Oh…. Tentu Om kan pakai, smartfrend 4G LTE jaringan cepat anti lelet, kamu yang mukanya bego punya PIN BB.” Tanya ombah pada dinda.
Dinda hanya kebingungan “Ikan Lele? Apaan sih ne dukun, malah nanyak Ikan lele sama ku.” Jawab dinda.
“Pin BB!!!” bentak Ombah “budek kamu ya” lanjutnya.
“Gila nih setan, baru kali ini ada setan ngeselin, aku gak tau harga ikan Lele mbah, mbah laper ya?” Tanya dinda.
“Mbah udah gak usah diladeni, dia memang budek,” jelas dika.
“kenapa Gak bilang dari tadi, ya sudah Om harus pergi dulu, istri om nungguin di rumah, kalian ada yang mau ikut?” Ajak ombah.
“Tidak mbah terima kasih, mengenai pertanyaan kami tadi mbah.”
“Tanya aja sama mbah google, ilmunya lebih tinggi dari pada saya, hehehehe, wkwkwkwk uhuk.. Uhuk.” Wussh wussshhh angin kembali bertiup kencang, aldi tersadar, dika mengambil air putih lalu aldi di sembur. “Gila lu ndro, kenapa kau sembur aku?”
“Biasanya seperti itu, kalau kesurupan,” jawab dika.
“Emang aku kesurupan setan apaan sih,” tanya aldi.
“Setan aneh! Sudah ayo kita pulang,” ajak dika. Clung clung nada dering BB via berbunyi.
“Beiib… Yuhu… Kapan kita diner, nanti om jemput ya” pesan ciie setan gaul di BBM via.
“Tidakkk” teriak via.
“Hahahaha selamat ya via, dapat gebetan setan gaul sekarang” ledek dik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar