Jumat, 18 November 2016

Jojo dan Juju


Hujan kelihatannya mulai bersahabat, memberi kesempatan pada Jojo dan Juju untuk berkeliling menikmati indahnya pemandangan taman bunga. Sebagai saudara kembar yang akrab, mereka sama-sama mengenakan kaos oblong berwarna biru tua, jeans hitam, topi hitam dan mengenakan sepatu hitam blasteran putih. Nyaris tak dapat dibedakan. Namun hanya 1 hal yang dapat membedakan kedua saudara kembar tersebut, yaitu sifat mereka. Jika Jojo bersifat ramah tamah dan banyak bicara, maka berbeda dengan Juju yang sangat pendiam dan jarang sekali berbicara.
Asyik menikmati pemandangan di tengah taman, Jojo melihat seorang gadis yang sedang duduk santai di bangku-bangku taman sambil bersandar di sebuah pohon yang besar.
“Ju ada gadis tu ju, mangsa baru. Yuk deketin” kata Jojo mengajak Juju untuk mendekati gadis yang duduk di tengah taman itu. Gadis yang memakai selendang merah muda, bergaun coklat dan berambut diikat satu rapi sekali.
“Aduhai, dilihat dari belakang saja anggun banget, apa lagi dari depan” Jojo mengkhayal. Jojo pun memaksa saudara kembarnya untuk langsung menemui gadis itu. Jojo menyuruh Juju untuk membuat puisi romantis untuk dipersembahkan pada gadis itu.
“Emoh lah Jo, aku males. Uwes lah ora usa ngegombal. Engko kuwe seng nyesel (enggak lah jo, aku malas. Sudahlah enggak usah ngegombal. Nanti kau yang nyesel)” kata Juju dengan logat jawanya. Namun Jojo tetap memaksa. Akhirnya Juju pun membuat puisi alakadarnya untuk gadis itu.
“Oh gadis yang menyandarkan tubuhmu di sebelah pohon. Engkah sangat Anggun sekai. Tubuhmu yang wangi, rambutmu yang indah. Ingin ku bisa memiliku, oh gadis berselendang merah muda. Maukah kau berkenalan denganku?” Jojo membacakan puisi untuk gadis itu. Gadis itu pun langsung membalikkan tubuhnya. Dan apa yang terjadi? Alangkah kagetnya Jojo ketika melihat gadis itu berbalik ternyata yang didapati adalah seorang banci tua yang giginya tinggal dua. Dan tersenyum-senyum pada Jojo.
“Ichh aa romantis banget eeke jadi terharu” kata banci itu.
“BUSYETT… kemana bidadari gue tadi kok berubah jadi siluman gini. Ampun Dj” kaget Jojo setengah pingsan.
“Rasain lu Jo, akibat kebanyakan gombal” ejek Juju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar