Jumat, 18 November 2016

Fatamorgana

“Yes akhirnya kebagian juga…” Ucapku sambil membawa dua bungkus roti keju spesial di kantin sekolah. Roti ini sangat susah sekali kudapat karena selalu kehabisan oleh siswa-siswi lain yang juga berebut roti keju ini. Masih dalam sensasi girang, aku pun mencari tempat duduk yang sepi, selain takut ada yang minta roti, aku cuman pengen nikmatin roti ini sendirian.
“Wuihh.. Aromanyaaaa…” Sensasi aroma membuatku terperangah ketika bungkus roti baru dibuka, aroma keju yang manis membuat air liur tiba-tiba mengalir lebih cepat. Meski sudah tidak tahan ingin segera melahap si roti keju, aku perlahan mengamati terlebih dahulu setiap sudut roti, untuk mensyukuri kesempatan yang jarang ini.
Aku pun siap untuk memakan roti keju tersebut. Belum saja aku memasukan roti ke dalam mulutku, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak di arah belakangku. Setelah ditengok, ternyata itu suara pertengkaran antara satu cowok dan satu cewek, nampaknya mereka adalah sepasang kekasih.
Awalnya aku tidak menghiraukan kejadian tersebut, akan tetapi ketika melihat wajah si cewek yang luar biasa imut. Sementara aku tertegun, terperanga dengan posisi mulut menganga dan menggemgam roti keju di depan mulutku.
Plakk.. Aku terkaget ketika sang cowok menampar si cewek dengan cukup keras. Keadaan yang tadinya lumayan ramai, kini mendadak hening setelah kejadian itu. Semua orang hanya terdiam sambil melihat mereka yang masih di tempat. Keadaan semakin tegang ketika si cowok mengangkat tangannya seperti sedang mengambil ancang-ancang untuk menampar si cewek lagi.
Aku pun tidak bisa diam saja, aku langsung meloncat, melempar roti keju entah kemana. “Stop!!” Aku berteriak sambil berlari. Namun nampaknya si cowok gak denger teriakan itu, Hepp Tangan si cowok pun berhasil aku tangkap sebelum menampar si cewek. Karena malu, si cowok itu langsung pergi dari kantin.
“Makasih ya..” Ucap si cewek tiba-tiba sambil menggandeng tanganku. Dia yang tadinya sedih, seketika menyimpulkan senyum yang luar biasa imut dan manis. Jantungku langsung ingin keluar atau berpindah posisi dengan paru-paru saking deg-degannya. Cewek itu lalu menarik tanganku sampai-sampai badanku ikut terbawa.
Badanku kini berdekatan dengan tubuh si cewek, bahkan wajah kami pun berhadap-hadapan tingal berjarak beberapa centimeter. Si cewek tiba-tiba memejamkan matanya, dan wajahnya semakin mendekat ke arah wajahku. Aku pun pura-pura sok polos dan terdiam saja, suasana orang sekitar menjadi histeris.
Bibir si cewek semakin dekat, aku menjadi semakin tak karuan pula. Sampai… Brukk.. Seseorang menabrakku dari belakang, membuyarkan lamunanku dalam posisi yang masih memegang roti keju. Kulihat si cewek dan si cowok berpelukan, nampaknya mereka kembali berbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar